Sumber : Buanasumsel.com
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
PALEMBANG , Buanasumsel.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Indonesia menjadikan Sumatera Selatan menjadi pilot project penerapan system pendataan penduduk dengan Mutasi Data Keluarga (MDK), penerapan pertama dilakukan di keluarga Gubernur Sumsel, Ir H Alex Noerdin.
Diakui Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin, ia baru saja dilakukan pendataan kependudukan oleh BKKBN Sumsel, dengan menggunakan sistem MDK yang baru diterapkan di beberapa daerah,. Gubernur berharap penerapan sistem ini dipercepat sehingga sistem pendataan kependudukan di Sumsel lebih baik dan dapat digunakan untuk pemilukada. Kabupaten/kota yang belum diterapkan, agar dapat ikut merealisasikannya melalui sharing pendanaan.
Sistem pendataan ini nantinya computerize, bisa online, dan in real time, kita akan tahu bagaimana data kependudukan di Sumsel, jadi tidak mungkin lagi terjadi daftar pemilih ganda atau yang tidak terikutkan dalam Pemilukada, dan hal lainnya. Kita sedang menuju ke arah sana
Kepala BKKBN Sumsel, Tri Tjahjadi mengatakan, pihaknya akan menggunakan tata cara sistem baru dalam melakukan pendataan, karena akan menggunakan Information technology (IT) dengan data yang lebih rinci dan akan berkesinambungan yaitu sistem MDK.
Datanya bisa diurutkan ke belakang atau ke depan nantinya, baik data tiga tahun lalu dan seterusnya akan dapat dilihat, data seseorang secara detail nantinya dapat diketahui, misal dapat mengetahui domisili, asal provinsi seseorang pada lima tahun ke belakang atau lainnya, jadi bisa melakukan tracking data seseorang
Data dengan sistem baru yang dimiliki BKKBN ini dapat dimanfaatkan pemerintah untuk kepentingan Pemilu, Pemilukada atau lainnya sehingga tidak terjadi pemilih ganda atau lainnya. “Hari ini di seluruh Indonesia secara serentak BKKBN mendata seluruh Gubernur dan dimulai pendataan secara nasional,” katanya.
Tri mengatakan, tahun ini Sumsel baru akan menerapkan sistem MDK ini di empat kabupaten/kota yaitu Palembang , Prabumulih, Muara Enim dan Banyuasin. Pendataan efektif dimulai kemarin, dengan waktu selama tiga bulan ke depan, operasional tahun ini menggunakan data tahun lalu.
Pendataan ini akan dilakukan setiap tahun, karena data ini paling penting dipakai untuk operasional program di tingkat desa ke bawah hingga RT,RW. Sehingga penduduk yang belum sekolah, sakit, dan data operasional lain di lapangan termasuk data infrastruktur apa yang perlu dibangun. Semuanya nanti dientri, dan datanya pasti lebih hebat dan akurat. (Fby).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar